Pengertian Resistor Dan Jenis-jenisnya - Resistor merupakan salah satu komponen yang banyak di temukan di rangkaian elektronika. Resistor artinya dalam bahasa indonesia hambatan atau tahanan, dan di singkat dengan huruf '
R'. Satuan Hambatan Resistor adalah
OHM (Ω), Sebutan '
OHM'. Nama ini diambil dari nama penemunya adalah
Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.
Simbol Resistor
Pada desain skema elektronika resistor tetap disimbolkan dengan huruf '
R', resistor variabel disimbolkan dengan huruf '
VR' dan untuk resistorjenis potensiometer ada yang disimbolkan dengan huruf '
VR' dan '
POT'.
Jenis-jenis Resistor
1. Carbon Resistor
Resistor karbon ini merupakan resistor yang paling banyak digunakan dan banyak di jual. Dipasaran resistor jenis ini dapat di jumpai dengan kapasitas daya
1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt. Carbon Resistor dibuat dengan bahan utama nya karbon.
2. Resistor Oksida Logam
Sama seperti resistor karbon, resistor Oksida Logam ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu
1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor oksida logam atau di sebut juga dengan nama resistor metal film merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Bentuk fisik Resistor Oksida Logam ini mirip dengan resistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang digunakan dalam penilaian resistor.
3. Wirewound Resistor
Wirewound resistor di sebut juga Resistor kawat merupakan resistor yang dibuat dengan bahat kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansiresistor ditentukan dari panjangnya kawat lilitan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang cukup besar.
Resistor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu resistor tetap (Fixed Resistor) dan resistor tidak tetap (Variable Resistor)
a. Resistor Tetap(Fixed Resistor)
Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai pembatas arus dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap dapat diubah. Resistor tetap dapat di temui dalam beberpa jenis,
seperti :
- Metal Film Resistor
- Metal Oxide Resistor
- Carbon Film Resistor
- Ceramic Encased Wirewound
- Economy Wirewound
- S I P Resistor Network
- Zero Ohm Jumper Wire
b. Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)
Resistor tidak tetap atau variable resistor terdiri dari 2
tipe :
- Pontensiometer, tipe variable resistor yang dapat diatur nilai resistansinya secara langsung karena telah dilengkapi dengan tuas kontrol. Potensiometer terdiri dari 2 jenis yaitu Potensiometer Linier dan Potensiometer Logaritmis.
- Trimer Potensiometer, yaitu tipe variable resistor yang membutuhkan alat bantu seperti obeng dalam mengatur nilai resistansinya. Pada umumnya resistor jenis ini disebut dengan istilah 'Trimer Potensiometer atau VR'.
- Thermistor, yaitu tipe resistor variable yangnilai resistansi nya akan berubah mengikuti suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2 jenis NTC dan PTC.
- LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor variabel yang nilai resistansinya akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh LDR tersebut biasa nya di gunakan pada lampu otomatis.
Kode Warna Resistor
Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor memiliki nilai, dimana nilai resistansi resistor dengan
kode warna
:
- Resistor Dengan 4 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai toleransi resistor.
- Resistor Dengan 5 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
- Resistor Dengan 6 Cincin Warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.
Kode Huruf Resistor
Resistor dengan kode huruf dapat di baca nilai resistansinya dengan mudah karenanilia resistansi dituliskan secara langsung. Pad umumnya resistor yang dituliskan dengan kode huruf memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf digunakan untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi resistor.
Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :
- R, berarti x1 (Ohm)
- K, berarti x1000 (KOhm)
- M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
- F, untuk toleransi 1%
- G, untuk toleransi 2%
- J, untuk toleransi 5%
- K, untuk toleransi 10%
- M, untuk toleransi 20%
Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika
di antaranya adalah :
- Sebagai Pembatas Arus listrik.
- Sebagai Pengatur Arus listrik.
- Sebagai Pembagi Tegangan listrik.
- Sebagai Penurun Tegangan listrik.
Semoga bermanfaat.